Bocah 13 Tahun Membunuh Gurunya

Bocah 13 Tahun Membunuh Gurunya
Bocah 13 Tahun Membunuh Gurunya

Video: Bocah 13 Tahun Membunuh Gurunya

Video: Bocah 13 Tahun Membunuh Gurunya
Video: Karena Dendam, Remaja Nekat Perkosa dan Bunuh Guru SD-nya 2024, April
Anonim

Seorang bocah lelaki berusia 13 tahun yang melepaskan tembakan di tengah ruang kelas di sebuah sekolah menengah Indiana bertindak "tanpa penyesalan." Hal ini dinyatakan oleh seorang hakim bahwa hari Rabu ini mengirim remaja ke penjara remaja keamanan maksimum sampai ia berusia 18 tahun.

Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei ketika siswa melepaskan tembakan di salah satu ruang kelas Sekolah Menengah Noblesville Barat, yang terletak di utara Indianapolis. Jason Seaman, seorang guru sains kelas tujuh dan pelatih sepak bola, dan seorang gadis berusia 13 tahun terluka dalam penembakan itu.

Jaksa Andre Mishka mengatakan kepada People bahwa remaja itu akan tetap berada di lembaga pemasyarakatan sampai ia berusia 18 tahun atau jika Departemen Pemasyarakatan negara bagian menentukan bahwa ia telah direhabilitasi. Ketika dia pergi, dia akan tetap dalam masa percobaan.

Menurut surat kabar Indianapolis Star Paul A. Felix, hakim yang bertanggung jawab atas kasus ini tidak memiliki belas kasihan untuk bocah itu, mengingat niatnya untuk menyakiti orang lain sangat jelas. “Kamu pergi ke sekolah hari itu dengan tujuan membunuh banyak orang, bukan hanya dua orang. Mengguncang saya berpikir bahwa itu adalah tujuan Anda,”seru hakim itu.

Sekolah Menengah Barat Noblesville
Sekolah Menengah Barat Noblesville

Jaksa masih mencari motif yang menyebabkan bocah itu menyerang rekan-rekannya pagi itu. "Kami masih belum punya alasan," jelas Brandi Pass, salah satu manajer kasus. "Dia melakukannya karena dia ingin mengambil nyawa. Dia tidak menembak mereka karena dia punya masalah lama dengan mereka. Dia melakukannya karena dia suka menembak orang."

Menurut agen AP, bocah itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf melalui dokumen yang diterima oleh sistem pemasyarakatan sebagai pengakuan bersalah. Namun, hakim tidak mempercayai kata-kata remaja itu. "Kurasa dia tidak jujur. Minggu lalu dia tidak menunjukkan penyesalan."

Sementara itu Chris Eskew, seorang pengacara untuk anak itu, meminta untuk mengirimnya ke pusat rehabilitasi swasta. "Kami prihatin dengan bagaimana ia akan tumbuh di sana dan orang seperti apa yang akan berada di sisinya, yang memengaruhinya."

Sampai saat ini, dua korban penembakan tetap dengan konsekuensi serius atas apa yang terjadi: guru tinggal dengan dua peluru yang masih bersarang di tubuh dan wanita muda itu menderita masalah motorik.

Direkomendasikan: