Man Menggantung Bayinya Dan Bunuh Diri

Man Menggantung Bayinya Dan Bunuh Diri
Man Menggantung Bayinya Dan Bunuh Diri

Video: Man Menggantung Bayinya Dan Bunuh Diri

Video: Man Menggantung Bayinya Dan Bunuh Diri
Video: Tim Inafis Lakukan Olah TKP Terkait Seorang Ibu yang Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anaknya | tvOne 2024, Mungkin
Anonim

Jejaring sosial Facebook sekali lagi berfungsi untuk memancarkan kekejaman.

Kebrutalan terbaru yang diabadikan dalam klip video Facebook adalah seorang ayah yang menggantung putri kecilnya, bayi berusia 11 bulan, dari atap bangunan yang ditinggalkan. Pria itu merekam saat dia minum alkohol, kemudian mengikatkan tali di leher putrinya dan menjatuhkannya dari langit-langit, lapor Reuters. Lalu dia bunuh diri.

Menurut polisi Thailand, jenazah pria itu ditemukan di samping yang di bawah umur pada Senin malam di Kota Phuket, Thailand, setelah menemukan dua video yang disiarkan di Facebook, agensi melaporkan.

Petugas mengidentifikasi pria itu sebagai Wuttisan Wongtalay, dan bayinya, sebagai putrinya Natalee, menurut The Gazette di Phuket.

Istri Wongtalay telah menghubungi polisi tak lama setelah suami dan putrinya menghilang, The Gazette melaporkan. Menurut surat kabar itu, seorang kerabat mengatakan bahwa Wongtalay telah mengancam dan mencoba untuk menggantung istrinya sebelum meninggalkan rumah. Menurut polisi, Wongtalay khawatir istrinya akan meninggalkannya.

Video itu dihapus dari Facebook 24 jam setelah apa yang terjadi, tetapi tidak sebelum menyebabkan kemarahan di kalangan pengguna jejaring sosial yang menyaksikan peristiwa keji.

Facebook telah berbicara tentang jenis siaran kekerasan minggu lalu setelah kesempatan lain di Cleveland, Ohio, di mana pembunuhan Robert Godwin yang berusia 74 tahun disiarkan di Facebook Live.

Mark Zuckerberg, pencipta dan direktur Facebook, mengakui "banyak yang harus kami lakukan di sini," seperti dilansir TechCrunch.

Mengenai insiden Wongtalay, juru bicara Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "sama sekali tidak ada tempat untuk konten semacam ini di Facebook dan sekarang telah dihapus."

Direkomendasikan: