Seorang Kuba Di Antara Yang Tertua Di Dunia

Seorang Kuba Di Antara Yang Tertua Di Dunia
Seorang Kuba Di Antara Yang Tertua Di Dunia

Video: Seorang Kuba Di Antara Yang Tertua Di Dunia

Video: Seorang Kuba Di Antara Yang Tertua Di Dunia
Video: 8 Hal Tentang Negara Kuba yang Perlu Kalian tau 2024, Mungkin
Anonim

María Emilia Quesada Blanco, seorang Kuba berusia 116 tahun, sedang menunggu Gerontology Research Group untuk memberikan lampu hijau untuk pencalonannya dalam daftar wanita tertua di dunia.

Pusat ini didedikasikan untuk memverifikasi orang-orang yang supercentenarians, yaitu, mereka telah berusia 110 tahun. Dalam hal mengkonfirmasi salah satu Quesada Blanco, itu akan berada di tempat keempat dari daftar khusus ini.

Tempat pertama ditempati oleh Emma Morano, lahir di Italia pada November 1899 dan yang dengan 118 tahun memimpin grup. Mereka diikuti oleh Violet Brown, seorang Jamaika yang lahir pada bulan Maret 1900, dan Nabi Tajima Jepang, lahir pada bulan Agustus 1900. Keduanya dalam perjalanan menuju ke 117, masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga.

Quesada Blancó lahir di kota Cienfuegos, di pusat Kuba, pada 5 Januari 1901, itulah sebabnya ia akan berada di tempat keempat dengan usianya yang 116 tahun.

Menurut surat kabar lokal 5 de Septiembre, dia adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga 16 saudara kandung. Meskipun dia tidak menikah atau memiliki anak, dia meyakinkan bahwa dia memiliki banyak anak dan cucu palsu.

Rupanya imannya telah menjadi penangkal yang baik bagi berlalunya abad kehidupan, karena umat Katolik yang saleh ini menghadiri gereja setidaknya dua kali seminggu, meskipun berada di kursi roda.

“Saya banyak berdoa untuk semua orang. Untuk komunitas, tetangga saya, teman, orang dari luar dan dalam, bahkan mereka yang tidak tahu. Saya meminta agar tidak ada lagi perang, tetapi damai. Saya berdoa untuk orang-orang muda. Saya sarankan Anda mendengarkan Paus Francis, untuk kebaikan dunia, dan memaafkan mereka yang tersinggung, katanya kepada surat kabar itu.

Memikirkan orang lain juga bisa menjadi kunci yang baik untuk hidup lebih lama, karena dia menyoroti bahwa dia telah membantu ratusan wanita sakit, kesepian, anak-anak tunawisma dan orang-orang yang membutuhkan bantuannya.

“Saya menghadiri beberapa dari mereka di rumah, tanpa memungut biaya sepeser pun, gratis. Dia pergi ke rumah sakit jiwa dan mengambil permen, karamel, kue, dan tandan buah-buahan tua pada hari Natal,”jelasnya.

Akankah solidaritas menjadi formula untuk umur panjang?

Direkomendasikan: